Sobat ramu pasti sudah tidak lagi asing dengan rencana kebijakan pemerintah yaitu “efisiensi anggaran pendidikan”, ramai di seluruh platform media sosial dengan tag #IndonesiaGelap, dan menuai banyak kritik dari masyarakat. Disini kita akan membahas apa itu efisiensi anggaran pendidikan, serta bagaimana dampaknya terhadap masa depan pendidikan Indonesia.
Apa Sih Efisiensi Anggaran Itu?
Mengutip dari laman Kementerian Keuangan, efisiensi anggaran dapat didefinisikan sebagai upaya untuk mencapai tujuan yang diinginkan lewat penggunaan sumber daya seminimal mungkin. Artinya, tidak ada lagi pemborosan atau pengeluaran dana yang tidak perlu.
Anggaran Kemendidaksmen Dipangkas 8 Trilliun
Dilansir dari Kompas.com, Rabu (5/2/2025) Kemendikdasmen hanya mendapatkan tambahan APBN sebesar Rp 25 triliun. Sebelum terkena efisiensi, Kemendikdasmen memiliki anggaran tambahan dari APBN yang disepakati sebesar Rp 33,5 triliun. Sehingga Kemendikdasmen melakukan efisiensi sebesar 23,95 persen atau Rp 8,03 triliun. Target pemotongan kementerian dan lembaga, seperti tertulis dalam Lampiran Surat Menteri Keuangan No. S-37/MK.02/2025.
Menteri pendidikan Abdul Mu’ti menyatakan, efisiensi anggaran tersebut tidak akan mengganggu program strategis seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Program Indonesia Pintar (PIP), juga tunjangan sertifikasi guru. Tetapi pernyataan yang disampaikan Mu’ti ini tidak sejalan dengan kenyataan bahwa adanya imbas pemangkasan sebesar 34,3% pada anggaran infrastruktur pendidikan dan 40% pada honorarium guru.
Kemendiksaintek juga lakukan efisiensi anggaran Rp 14 triliun
Dilansir dari Tribunnews, Rabu (12/2/2025, Kemendiksaintek yang semula total pagu anggaran 2025 Rp 56,6 triliun, terkena pemangkasan anggaran sebesar 14,3 triliun. Pemangkasan anggaran tersebut menyasar pos belanja tunjangan dosen baik PNS maupun non PBS, bantuan operasional kampus negeri dan swasta, hingga proyek Sekolah Garuda program Prabowo Subianto.
Sementara itu, gaji dan tunjangan pegawai bebas dari pemangkasan anggaran.
“Pagu awal untuk gaji dan tunjangan pegawai itu Rp13,512 triliun memang tidak kena efisiensi oleh Dirjen Anggaran, sehingga kami tetap usulkan sejumlah itu,” kata Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro dalam rapat dengan Komisi X DPR RI, Rabu (12/02/25).
Dampak Efisiensi Anggaran Pendidikan, Hemat atau Merugikan?
Sejak munculnya kebijakan ini, banyak masyarakat yang kontra dengan pemerintah. Bagaimana tidak? dengan adanya efisiensi anggaran pendidikan dapat berdampak negatif bagi pelayanan publik.
Dilansir dari new.ums.ac.id kebijakan efisiensi anggaran juga berdampak langsung pada sektor pelayanan publik yang vital, seperti pendidikan dan kesehatan. Pemerintah diketahui memangkas anggaran dua sektor ini secara signifikan, yang mengundang reaksi keras dari masyarakat, terutama kalangan mahasiswa.
Pemangkasan anggaran pendidikan membawa dampak yang mengguncang fondasi sektor pendidikan Indonesia, dan secara terang-terangan mengkhianati janji pembangunan bangsa.
Apakah mimpi Indonesia Emas 2045 itu benar adanya jika dana pendidikan terkena imbas efisiensi? Mungkin lebih tepat jika Indonesia (C) Emas 2045.
Ditulis Oleh: Adinda Rahmania
Sumber Referensi:
https://news.ums.ac.id/id/02/2025/efisiensi-anggaran-hemat-atau-malah-merugikan-masyarakat/